Page 40 - Panduan Kunjungan Kawasan Cagar Budaya Kerta Plered
P. 40
31 Situs Cagar Budaya Masjid Kauman - Plered
Riwayat Pelestarian
Tahun 1976
Pusat Penelitian Purbakala
dan Peninggalan Nasional
Jakarta melakukan survei di Tahun 1978
daerah Kota Gede, Karta, Proyek Penelitian dan
dan Plered.
Penggalian Purbakala
Tahun 1985 Yogyakarta di situs Pleret
dan Karta bekerja sama
Penelitian oleh Balai dengan berbagai instansi.
Arkeologi Yogyakarta Penelitian meliputi kegiatan
dibantu dengan Jurusan ekskavasi, survei arkeologi,
Arkeologi Fakultas Ilmu survei geologi, dan
Budaya Universitas Gadjah toponimi.
Mada dan Balai Pelestarian Tahun 2003
Cagar Budaya Yogyakarta.
Tahun 2009 Dinas Kebudayaan dan
Dinas Pariwisata DIY
Dinas Kebudayaan DIY melakukan penelitian di
melakukan penelitian di Situs wilayah Kauman, Kedhaton,
Masjid Kauman, Situs dan Keputren
Kedhaton tahap II, Situs Tahun 2014
Kerto II, dan Situs Sareyan.
Tahun 2016 Dinas Kebudayaan DIY
melakukan kegiatan
Dinas Kebudayaan DIY Revitalisasi Situs Purbakala di
melakukan kegiatan DIY (Survei dan Pemetaan
Perencanaan Situs Pleret. Kawasan Pleret)
Tahun 2016
Tahun 2016
Dinas Kebudayaan DIY
melakukan kegiatan
Dinas Kebudayaan DIY
melakukan kegiatan Konstruksi Penataan Situs
Konstruksi Pemagaran Situs Pleret
di Kawasan Pleret Tahun 2016
Tahun 2017 Dinas Kebudayaan DIY
melakukan kegiatan Kajian
Dinas Kebudayaan DIY Situs Masjid Kauman Pleret
melakukan kegiatan Review Tahun 2017
Perencanaan Situs Pleret
Tahun 2018 Dinas Kebudayaan DIY
melakukan kegiatan
Dinas Kebudayaan DIY Penataan Situs Pleret (Situs
melakukan kegiatan Kauman)
Konstruksi Revitalisasi Situs
Kauman Pleret (lanjutan).
Tips untuk melakukan kunjungan:
itus Cagar Budaya Masjid Kauman Plered
Sberjarak sekitar 500 m dari Museum Sejarah
Pleret. Situs ini berada di tengah-tengah permukiman
penduduk. Anda dapat mengakses situs melalui jalan
raya di Pasar Pleret dan menuju ke jalan permukiman
dengan jarak sekitar 200 m. Kondisi jalan saat ini
relatif sempit, sehingga kami menyarankan anda
untuk mengunjungi situs ini dengan mode transportasi
roda dua untuk memudahkan mobilitas. Area situs
ini telah diberi atap dan dilengkapi dengan fasilitas
seperti toilet umum dan tempat parkir.

