Page 39 - Panduan Kunjungan Kawasan Cagar Budaya Kerta Plered
P. 39
30
yadran merupakan tradisi yang masih dilakukan
Noleh masyarakat Jawa di berbagai daerah
termasuk di Kalurahan Pleret. Nyadran adalah
serangkaian upacara yang dilakukan masyarakat untuk
mendoakan arwah leluhur, dan juga memiliki tujuan
membersihkan diri dalam menyambut datangnya
bulan suci Ramadhan. Tradisi nyadran dilaksanakan
oleh tokoh masyarakat dan warga masyarakat di tiap
padukuhan. Misalnya di Padukuhan Tambalan dan
Gerjen yang dilaksanakan oleh Paguyuban Warga
Jumat Pahing, yang terdiri atas tiga kampung, yaitu
Tambalan Wetan dan Tambalan Kulon di Padukuhan
Trayeman, dan Gerjen di Padukuhan Kauman.
Pelaksanaan Nyadran diawali dengan kegiatan
bersih bersih makam, dilanjutkan dengan pembacaan
doa di makam leluhur serta tabur bunga, dan diakhiri
kegiatan kenduri bersama oleh warga masyarakat
ketika mereka membawa makanan yang disebut
ambengan di masjid atau makam.
Karawitan “Mulyo Laras” di Dukuh
Gunungan
arawitan merupakan salah seni bermusik yang
Khingga saat ini masih banyak dipentaskan di
Jawa, termasuk juga di Kalurahan Pleret. Salah
satu kelompok yang masih aktif melestarikan seni
karawitan di Kalurahan Pleret adalah kelompok
pengrawit “Mulyo Laras” di Dukuh Gunungan. Di
samping karawitan, kelompok masyarakat di Dukuh
Gunungan ini juga rutin mementaskan sholawatan.
UMKM
Batik Tulis "Tukijo" di Dukuh Kauman
Peci Rajut Mustofa/Al Husni di Dukuh Bedukan
Pengrajin tahu di Dukuh Gunungan
Embung Gajah Wong di Dukuh Bedukan
Kuliner
Tongseng Ayam Kampung "Tiwuk" di Pasar Pleret
Wajik "Poniyem" di Dukuh Gunungan
Egg roll Ubi Ungu “Shasa” di Dukuh Bedukan
Jenang sumsum di Pasar Pleret

