Page 47 - Panduan Kunjungan Kawasan Cagar Budaya Kerta Plered
P. 47

37  Situs Cagar Budaya Makam Ratu Malang - Plered  38



                 Sunan yang Berkuasa

        “Jika  Sunan  pergi,  meninggalkan  istana  ia dikawal
        oleh lebih dari 2.000 orang prajurit tombak. Tidak ada
        seorang pun yang berani berbicara kepadanya.” Inilah
        gambaran betapa Sunan Amangkurat I adalah sosok
        yang kuat dan berkuasa. Berita-berita Belanda juga
        menyebutkan  bahwa 300.000 orang dipekerjakan
        raja Mataram,  Amangkurat, untuk membuat istana
        laksana pulau. Kekuasaan  Amangkurat terlihat
        dari  kemampuannya  mengerahkan  begitu  banyak
        orang, rakyatnya kala itu. Memang diceritakan pada
        tahun-tahun kekuasaannya,  ia banyak menciptakan
        ketakutan dan kekerasan. Namun, ia juga memiliki
        sisi lembut  dengan  kegemarannya mengumpulkan
        burung-burung kecil di istana. Nampaknya keberadaan
      TRIVIA   bagi Sunan. Sunan juga menunjukkan  aktivitas
        burung-burung kecil ini dapat memberikan kedamaian
        bersenang-senang  dengan  pergi ke Segarayasa
        dalam kereta kecil yang ditarik kerbau.
        Cerita ini memberikan kita informasi setidaknya
        akan dua hal, yaitu tentang Segarayasa  dan alat
        transportasi kereta kecil yang ditarik kerbau. Saat
        ini Segarayasa tidak lagi ditemukan jejaknya.
        Toponimi dan area persawahan yang masih kita lihat
        sekarang adalah apa yang tersisa dari Segarayasa.
        Keberadaan   komponen   Segarayasa   (1652),
        bendungan Jaha (1660), bendungan Winanga (1666-
        1667),  memperlihatkan  keraton di  Plered  memiliki
        jaringan air yang baik. Kemudian tentang kereta kecil
        yang ditarik kerbau, bisa kita bayangkan sebagai alat
        transportasi yang mungkin mirip dengan pedati. Alat
        transportasi ini telah muncul pada relief candi masa
        Hindu-Buddha. Melalui cerita Sunan Amangkurat I ini
        setidaknya kita tahu bahwa alat transportasi tersebut
        masih terus  digunakan  pada masa Mataram Islam,
        dan tentunya hingga masa kini.
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51