Page 26 - Panduan Kunjungan Kawasan Cagar Budaya Kerta Plered
P. 26
17 Situs Cagar Budaya Kedhaton - Plered 18
Sumur Gumuling
Sumur Gumuling adalah temuan struktur sumur kuno.
Identifikasi Sumur Gumuling di antaranya bersumber
dari peta Rouffaer, G.P. (1860-1928). Peta tersebut
menyebutkan bagian dari keraton Plered setelah tidak
difungsikan lagi di antaranya, Sumur Gumuling, bekas
benteng istana, Kedaton, Sitihinggil (verhoode grond),
Balekambang, Pangkuran, dan sejumlah kampung
di luar keraton. Setelah penyerangan dari Raden
Trunojoyo, dan serangan dari Belanda terhadap
pasukan Diponegoro pada 1828, Sumur Gumuling
adalah sedikit dari keraton Plered yang tidak hilang.
Saat ini anda dapat melihat, struktur Sumur Gumuling
yang telah direkonstruksi berdasarkan data sejarah di
halaman Museum Sejarah Purbakala Pleret.
B.a
» Susunan bata bagian dari bangunan
yang diduga sebagai sri manganti.
Struktur Sri Manganti (Kedaton I)
Struktur bata kuno saling silang ini ditemukan melalui
ekskavasi arkeologis pada tahun 2008. Interpretasi
para peneliti terhadap struktur ini merupakan sisa
fondasi bangunan dan kemungkinan sisa komponen
selasar. Dinamai Sri Manganti mengikuti konsep
bangunan Kraton Yogyakarta saat ini. Perkiraan
lokasi Sri Manganti dari keraton Plered berdasarkan
pada tumpang susun pada peta hipotesis Rouffer
1889 dan sketsa Patilasan Kraton Plered versi Kraton
Yogyakarta. Sebagai komponen kompleks keraton
Plered yang hilang pada masa lampau, masih
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan
hasil interpretasi tentang struktur “Sri Manganti” pada
masa sekarang.

